Ditambahkan, Bupati Anna bahkan secara cepat memerintahkan Dinas PKP Cipta Karya untuk memodifikasi los pemilik warung makan minum yang menempati gedung B sehingga nyaman dan aman untuk meletakkan kompor dan terdapat meja lipat untuk pembeli.
“Hari ini sudah bisa langsung digunakan dan nampak pembeli semakin nyaman,” tambahnya.
Selain itu, telah dipersiapkan lokasi di ujung belakang (selatan atau barat) untuk penempatan penggilingan (selep) daging, tidak di dalam gedung.
Sehingga polusi suara dan asap dapat diminimalkan, termasuk saluran pembuangan limbahnya sudah dipersiapkan.
Sudah ada satu orang pemilik selep dengan kapasitas cukup besar yang segera menempati ruang itu lengkap dengan alatnya dan segera siap beroperasi melayani para pedagang daging.
“Perjalanan waktu, Bupati Anna berkunjung, menerima aspirasi pedagang dan mengevaluasi langsung dan memerintahkan OPD terkait untuk melakukan penyesuaian demi kenyamanan pedagang. Sekaligus untuk menyeimbangkan pedagang di sisi timur dan barat maka pedagang rengkek waktu dini hari, sejak 3 hari lalu sudah dibagi di sisi timur dan barat,” tandasnya.
Sementara, dari pantauan langsung awak media selain berbagai fasilitas yang ada, di sebelah ruang informasi telah dipasang mesin ATM dari Bank Jatim.
Sejak minggu lalu telah beroperasi mobile ATM dari 2 bank. Pemkab Bojonegoro juga memberi fasilitas kredit 0 – 5 juta dan 0 – 25 juta tanpa agunan dengan bunga super ringan bagi pemilik Kartu Pedagang Produktif (KPP) melalui Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang tersedia di lantai 2 Parwis.
Belum lagi berbagai event akan terus diselenggarakan oleh Pemkab Bojonegoro pada hari-hari libur untuk terus menaikkan jumlah pembeli di Parwis.
Salah satu pedagang buah yang menempati 2 los buah di Parwis, Likah asal Desa Wedi, Kecamatan Kapas, mengucapkan terima kasih kepada Bupati Anna Mu’awanah.
Dia bersama ibunya sudah seminggu berjualan dan mengakui dagangan yang dijualnya setiap hari selalu habis.
“Di sini tempatnya strategis, bagus, bersih, nyaman dan fasilitas lengkap, bisa untuk menambah penghasilan. Dahulu saya berjualan rempeyek dan keripik keliling naik sepeda. Karena los ini pas waktunya kosong disuruh menempati, pagi saya berjualan buah disini. Dagangan saya rempeyek dan keripik masih tetap dapat berjalan dengan setor-setor ke toko-toko pada waktu sore,” tukasnya.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
