Di mana penjualan Jatim ke Papua Barat sebesar Rp1,17 triliun. Sedangkan transaksi penjualan Papua Barat ke Jatim Rp401,2 miliar. Dari transaksi tersebut, Jatim berhasil mendapatkan surplus mencapai Rp770,8 miliar.
“Artinya komoditas di Papua Barat Daya yang dibeli oleh pengusaha Jawa Timur juga cukup tinggi. Begitu juga sebaliknya,” ucapnya.
Tak hanya itu, orang nomor satu di Jatim ini menyampaikan bahwa poin penting misi dagang Jatim – PBD tidak hanya sekedar transaksi trader dan buyer. Tetapi lebih dari itu yaitu untuk penguatan kolaborasi dan sinergi dalam membangun kemitraan multi sektor kedua provinsi.
Salah satunya juga adalah sektor budaya. Ia menyebut bahwa misi kebudayaan selalu disisipkan di setiap misi dagang Pemprov Jatim dengan provinsi mana pun.
“Nilai-nilai kenusantaraan Insyaallah akan tertanam kuat di bumi Majapahit Jawa Timur oleh karena itu format-format misi budaya ini akan di integrasikan dalam misi dagang dan investasi di setiap provinsi dimana kita hadir,” sebutnya.
Di sisi lain, dalam setiap kegiatan misi dagang, Gubernur Khofifah juga menawarkan jalinan kerjasama dalam hal peningkatan kualitas ASN.
Pasalnya, Khofifah menyebut bahwa BPSDM Jatim merupakan BPSDM peringkat pertama secara nasional. Karena itu dengan tangan terbuka Khofifah akan menerima jika Provinsi PBD berniat menjalin kerjasama dengan BPSDM Jawa Timur.
“Kami dengan sukacita barangkali berkenan untuk bersama-sama kita menguatkan SDM ASN melalui BPSDM Provinsi Jawa Timur,” tuturnya.
Di bidang pendidikan, Gubernur Khofifah juga menuturkan bahwa di Jawa Timur tepatnya di Surabaya telah berdiri asrama mahasiswa nusantara (AMN) yang diperuntukkan bagi seluruh mahasiswa se-Indonesia yang mendapatkan beasiswa LPDP.