Peristiwa

Bisa Pulang ke Indonesia, Begini Perjuangan Supriasih dari Malaysia

159
×

Bisa Pulang ke Indonesia, Begini Perjuangan Supriasih dari Malaysia

Sebarkan artikel ini
BMI
Korban BMI Non-prosedural saat dikunjungi DPC SBMI Lumajang

BERITABANGSA.ID -LUMAJANG – Nasib nahas dialami Supriasih (44), warga Desa Kedungrejo, Kecamatan Rowokangkung, telah menjadi korban pengiriman Buruh Migran Indonesia (BMI) Nonprosedural.

Dari informasi yang diperoleh dari anak Supriasih, Yuslim, menerangkan jika ibunya berniat bekerja ke Malaysia untuk merubah nasib. Kemudian, kata Yuslim, salah seoarang teman ibunya, di Surabaya memperkenalkannya dengan seoarang agen berinisial RT.

Scroll untuk melihat berita

“Dari situlah, kemudian RT diperkenalkan korban dengan AM, yang infonya pemilik sebuah Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia di Kediri, tidak wilayah Kabupaten apa Kota,” kata Yuslim menirukan keterangan ibunya.

Kemudian, Supriasih turut menjelaskan awal pertama kali berangkat ke Malaysia, yaitu pada akhir bulan sekitar tanggal 26 Agustus 2022, Supriasih ditampung di Kediri.

“Pengurusan dokumen seperti paspor dilakukan di Kediri, awalnya saya curiga karena nama Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (PPPMI) nya tidak ada dan waktu mengajukan paspor formulir tujuan pengajuan paspornya adalah wisata bukan bekerja tapi agensinya bilang bahwa itu tidak menjadi masalah,” jelasnya.

Hal ini dilakukan Supriasih, dikarenakan kurangnya pengetahuan bermigrasi yang benar dan aman, maka dari itu, dirinya percaya begitu saja.

“Setelah ditampung 10 hari, saya diberangkatkan ke Malaysia daerah Penang,” ujarnya.

Sesampainya di Penang, Malaysia ternyata Supriasih bekerja kepada warga malaysia sebagai Pekerja Rumah Tangga (PRT) dan semua dokumen seperti Paspor, KTP (Kartu Tanda Penduduk) dan KK (Kartu Keluarga) dipegang pihak agensi Malaysia.

Karena Supriasih curiga, yang diperjakan secara nonprosedural dan majikan mempekerjakan lebih dari 8 jam, maka waktu menelpon Yuslim, minta diurus bagaimana caranya agar bisa pulang.

Kemudian kata Supriasih, anaknya menghubungi Ketua Dewan Pimpinan Desa (DPD) SBMI Desa Yosowilangun Lor, Kecamatan Yosowilangun, Andinata Tanujaya, untuk meminta bantuan.

Setelah Andi berkoordinasi dengan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) SBMI Kabupaten Lumajang, Madiono, untuk meminta dokumen-dokumen yang dibutuhkan guna melengkapi dalam membuat surat permohonan bantuan kepada Pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Malaysia.

Setelah surat permintaan bantuan dikirimkan Kepada KBRI Malaysia kemudian diteruskan ke Konsulat Jendral Republik Indonesia (KJRI) Penang, selanjutnya pihak KJRI menelpon majikannya Supriasih untuk mengantar dan menyerahkan ke KJRI kemudian akan dipulangkan ke Indonesia.

“Majikannya ketakutan, tidak diserahkan ke KJRI tapi dikembalikan kepada agensi Malaysia untuk diantar ke KJRI,” paparnya lagi.

Supriasih menuturkan jika pihak agensi Malaysia ternyata tidak mengantarkan dirinya ke KJRI, tapi menyerahkan kepada pemulangan jalur tikus daerah Klang. Dokumen yang dikembalikan kepada Supriasih hanya Paspor dan Handphone tanpa kartu.

“Saya dinaikkan kapal tongkang menuju Medan dengan biaya sendiri. Dari sana baru bisa membeli kartu telpon dan menelpon anaknya kalau sudah ada di Medan dan meminta kiriman uang untuk membeli tiket pesawat menuju Surabaya,” ceritanya.

Supriasih sampai rumah pada hari Kamis (19/1/2023) dengan selamat setelah dijemput anaknya di Surabaya.

Selaku Ketua DPC SBMI Kabupaten Lumajang, Madiono, menghimbau kepada warga Lumajang khususnya dan kepada warga Indonesia pada umumnya, kalau mau bekerja ke luar negeri agar mendatangi Kantor Dinas Tenaga Kerja di masing-masing kabupaten/kota setempat untuk bertanya dan konsultasi tentang bermigrasi yang aman.

Dan pihak Pemerintahan Desa (Pemdes), sampai pusat harus gencar memberikan sosialisasi migrasi aman sesuai perintah UU PPPMI yaitu UU No 18 tahun 2017 dan menindak tegas para pengirim BMI yang secara nonprosedural.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *