Sementara itu Ketua Pengurus Wilayah Fatayat NU Jatim Dewi Winarti menanggapi, pesan Gubernur Khofifah terkait toleransi keagamaan untuk menjaga kerukunan, kedamaian dan menyemai kasih.
Menurutnya, pesan tersebut menjadi semangat serta atensi dari kelompok Fatayat NU.
Tentu, kata dia, para Fatayat NU juga mendorong gerakan dakwah kedamaian dan kerukunan melalui sentuhan teknologi. Melalui daiyah platform digital yang diisi generasi milenial, mereka menyerukan kebangsaan dan kedamaian.
“Lahir dari sebuah pemikiran dan gerakan yang strategis dan dukungan sehingga melahirkan generasi yang insyaallah bisa menghantarkan negara menjadi bangsa yang santun dan moderat,” ungkapnya.
Mengambil tema, ‘Simfoni Cinta untuk Ibu’, Dewi menjelaskan, Simfoni dianalogikan seperti musik orkestra dan dengan sentuhan perempuan Fatayat NU melahirkan kader-kader perempuan yang mampu menggerakkan masyarakat untuk mewujudkan nilai keberkahan.
Sementara itu Ketua Umum Fatayat Nahdatul Ulama Pusat Margaret Aliyatul Maimunah menegaskan kegiatan ini menunjukkan bahwa program fatayat NU memberikan manfaat kepada kader dan pengurus serta masyarakat.
“Saya mengajak seluruh sahabat saya mari kita memperkuat bersama dan maju bersama untuk Indonesia dan peradaban dunia,” tegasnya.
Selain itu, penyerahan NU Award 2022 yang diraih PC Fatayat Kab. Pasuruan, PC Fatayat Kab. Probolinggo, PC Fatayat Kab. Nganjuk, PC Kab. Bawean, PC Fatayat Madiun dan PC Fatayat Ponorogo yang diserahkan Ketua Umum Fatayat NU Pusat Margaret Aliyatul Maimunah.
Terakhir penyerahan pemenang video dokumenter budaya khas religi khas Jatim, antara lain Kabupaten Sidoarjo, Lamongan, Malang, dan Bawean. Masing-masing pemenang mendapat trofi yang diserahkan oleh Ketua Pengurus Wilayah Fatayat Nahdatul Ulama (PWNU) Jatim Dewi Winarti.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com