Tiat kembali mengatakan, penyelenggaraan ini melibatkan banyak pihak. Yakni, Nahdlatut Turots, Badan Litbang Agama (BLA) Semarang serta Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA). Lokasi pamerannya akan ditempatkan di selasar luar dekat air mancur MAS dan seminarnya berada di ruang Al Marwah dan Perpustakaan MAS.
“Pelaksanaan seminarnya akan dilaksanakan tanggal 22 dan 23 Desember 2022. Kalau pamerannya akan dilaksanakan selama tiga hari yakni tanggal 22 sampai 24 Desember 2022 mulai pukul 09.00 sampai 20.00 WIB,” jelasnya.
Maksud dilaksanakan kegiatan tersebut, sebut Tiat yakni untuk mempromosikan literasi keislaman Indonesia melalui seminar dan pameran manuskrip dan karya tulis ulama Indonesia yang berpengaruh di dunia Islam.
“Selain itu, tujuannya juga untuk memperkenalkan kembali khazanah intelektual dunia keislaman yang telah disumbangkan oleh para Ulama Indonesia melalui karya-karya nya,” katanya.
Sementara itu, Ketua Nahdlatut Turots Lora Usman Hasan menjelaskan, Syekh Nawawi Al-Bantani Banten. Ulama yang sempat mengajar di Masjidil Haram selama 10 tahun dan memiliki banyak murid di Indonesia itu memiliki karya berjudul Nasha’ihul Ibad, Fi Bayani Alfadz Al Munabbihat ‘ala Al Isti’dad Li yaumi Al Ma’ad serta Syarah Tijan Ad Darari ‘ala Risalat Al Bajuri Fittauhid.
“Lalu Syekh Mahfud At-Tarmasi. Beliau seorang ulama Mekkah kelahiran Tremas Pacitan Jawa Timur menghasilkan banyak karya tulis di bidang fikih, tafsir, ulumul quran dan ilmu qiraat (ragam bacaan) Al Qur’an,” jelasnya.
“Magnum opus (mahakarya) beliau di bidang ilmu qiraat yang berjudul Ghunyat ‘I-Thalabah bi Syarth ‘Thayyibah sampai saat ini juga masih menjadi rujukan pembelajaran ilmu Al Qur’an di Universitas Al-Ahzar Kairo,” imbuhnya.
Lalu ada Syaikhana Muhammad Kholil Bangkalan. Karyanya sangat luar biasa hingga diterbitkan di Mesir dan Arab Saudi. Salah satu karya manuskrifnya yakni berjudul Syarah Alladzi fi Ilmi Altasrif. Lalu ada manuskrip berjudul Syarah Matn Al Jurumiyyah fi An-Nahwu serta Rotib Assyaikh Muhammad Kholil.