Dalam kelompok-kelompok kecil mereka akan cepat solid dalam berkarya. Kehadiran beberapa KUS di satu sekolah juga akan memunculkan kompetisi maupun kolaborasi yang sehat di antara mereka, sehingga masing-masing KUS terpacu untuk menunjukkan eksistensi dan kemandiriannya.
Lebih lanjut, Asrori menjelaskan, pelaksanaan program DT tahun ini memasuki tahun keempat dengan sasaran pengembangan alumni yang berkompetensi, mampu bekerja dan berwirausaha.
Ditambahkannya, fokus pelaksanaan tiap tahunnya berbeda sebagai upaya untuk menciptakan keberlanjutan.
Di tahun I pihaknya fokus pada pelaksanaan pelatihan dengan pembuatan modul-modulnya.
Tahun II, fokus ke pengembangan produk berkualitas, tahun III pada pemasaran komunitas, dan tahun IV fokus pada pemberdayaan KUS dan penguatan alumni program DT untuk memperluas usahanya dengan bantuan modal dari perbankan.
“Saat ini bank yang sudah siap mendukung, adalah Bank BPR UMKM Jawa Timur,” ujarnya.
Karena itu, Asrori menambahkan, pada festival MEA tahun ini pihak panitia akan mengundang beberapa alumni Program DT yang dinilai telah berhasil, baik di dunia kerja maupun sebagai wirausahan muda.
“Kami bangga menjalankan program ini, karena di tahun keempat sudah mulai terlihat manfaat dan hasilnya. Produk dan jasa yang dihasilkan sudah mencapai 1.060 jenis dengan jumlah transaksi mencapai Rp 1,715 miliar. Sebuah angka nilai yang fantastis dihasilkan dari sekolah. Keterampilan tata boga dan kecantikan peraih transaksi terbesar. Sedang untuk KUS yang memperoleh transaksi terbesar masing-masing pengolahan pastry bakery dan merias wajah panggung,” pungkasnya.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com