Peristiwa

Wali Kota Blitar Santoso Diancam Pedang, Istri Diancam Ditelanjangi

60
×

Wali Kota Blitar Santoso Diancam Pedang, Istri Diancam Ditelanjangi

Sebarkan artikel ini
Wali kota Blitar
Foto saat walikota memberi keterangan pada wartawan

BERITABANGSA.COM – BLITAR – Aksi sekawanan perampok yang sukses menyekap Wali Kota Blitar Santoso, istri, dan tiga orang Satpol PP, mengundang tanya publik, kok bisa? Ironisnya kelima korban tanpa ada perlawanan dilakban oleh kawanan perampok setelah itu harta dikuras.

Apa yang sebenarnya terjadi? Berikut wawancara beritabangsa.com dengan Wali Kota Blitar Santoso, sehari pasca kejadian.

Scroll untuk melihat berita

Wali Kota Blitar, Santoso, sebelumnya menceritakan bahwa di malam kejadian itu sekira pukul 03.00-04.00 WIB dia merasakan seperti ada gempa bumi. Setelah didengarkan dan dirasakan, Wali Kota Santoso, menyadari ternyata itu suara pintu sebelah timur rumah dinasnya dijebol tiga orang perampok.

“Waktu malam kejadian, saya kira ada gempa. Ternyata itu suara pintu sebelah timur dijebol oleh tiga orang kawanan perampok yang masuk, ” ujarnya, Selasa (13/12/2022).

Selanjutnya, kata Santoso, kawanan perampok yang telah masuk rumah, ruangan utama langsung melakukan penyekapan terhadapnya beserta istri. Santoso diancam pakai senjata tajam jenis parang. Kemudian mulut serta matanya dilakban.

“Saat itu saya langsung disuruh tengkurap ke lantai. Terus selanjutnya tangan beserta kaki diikat. Pun juga dengan istri saya, bedanya cuma dia berdiri,” imbuhnya.

Setelah itu para pelaku langsung menanyakan tempat brankas. Namun Santoso bilang bahwa tidak ada brankas, yang ada hanya uang di dalam tas yang ditaruh di lemari.

“Para kawanan perampok awalnya mengira kalau saya bohong. Sehingga mereka mengancam akan menelanjangi istri saya. Bahkan para perampok juga memukul saya dengan cara ditendang saat saya dalam posisi tersekap,” terangnya.

Setelah itu, para perampok mengobrak abrik seisi lemari. Akhirnya selain uang yang mereka temukan di dalam tas, mereka juga mengambil perhiasan yang dimiliki istrinya.

“Peristiwa itu sekitar pukul 3.30 WIB, para perampok mulai meninggalkan tempat ini. Sebelum itu, para perampok sempat menanyakan lokasi CCTV yang berada di ruang kerja. Para perampok pun langsung merusak CCTV,” ungkapnya.

Sekira para perampok jauh meninggalkan rumah dinas, Santoso sekuat tenaga meminta pertolongan dengan cara berteriak pada petugas keamanan rumah dinas.

“Saya sempat berteriak-teriak meminta tolong pada penjaga keamanan, dan ternyata mereka juga disekap. Saya kemudian ditolong oleh warga sekitar pukul 04.00 WIB,” tutupnya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *