Sementara dalam kegiatan workshop, Mohammad Rijal Iskandar yang menjadi salah satu pembicara mengatakan, pentingnya branding yang harus dilakukan pondok pesantren untuk memasarkan produknya.
Menurutnya, merek menjadi salah satu branding yang tepat agar produk tersebut memiliki identitas.
“Pentingnya merek sebagai tanda pengenal dan sebagai salah satu ciri khas dari produk dan jaminan mutu produk tersebut,” ungkapnya.
Dosen Manajemen Unusa ini menjelaskan jika sudah melekatkan merek produk tersebut, produsen harus mempersiapkan bagaimana cara mengkomunikasikan produk mereka ke konsumen.
“Ini bisa dilakukan melalui iklan di radio, televisi bahkan media sosial untuk memasarkan produk mereka. Selain itu juga harus aktif untuk ikut pameran,” terang Rijal.
Rijal mengingatkan semua produk harus memiliki pendekatan pasar hingga keunikan produknya.
“Karena dengan pendekatan pasar membuat produk tersebut lebih digemari pasar yang akan kita tuju,” ungkapnya.
Rijal juga menjelaskan ada dua hal yang harus dimiliki, dua pendekatan antara lain informasional dan transformasional.
“Dimana Informasional itu melekat pada manfaat produk sedangkan transformasional lebih ke image produk tersebut,” ucapnya.
Sedangkan, Wakil Ketua Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI), Jatim, Muhaimin menjelaskan potensi industrial lokal yang dimiliki Indonesia memiliki potensi yang besar untuk ekspor.
“Namun harus dibangun bertahap dari awal. Saya sendiri membangun ini selama dua tahun pertama banyak titip bayar ke produser drama korea untuk bisa menaruh produknya di situ,” ungkapnya.
Muhaimin memiliki beberapa cara untuk mendapatkan pembeli untuk ekspor, pertama komunikasi melalui para TKI di luar negeri.
Kedua, harus aktif ikuti expo atau pameran. Ketiga pahami bimbingan dari departemen terkait untuk penjualan di luar negeri serta perizinannya.
“Keempat, follow up harus rajin dan bahkan jika perlu harus kunjungan ke luar negeri,” ungkapnya.
Kelima pahami dan kuasai produk dengan menyeluruh bahkan marketnya juga. Terakhir ikut Indonesia trade promotion centre.
“Dengan langkah itu kita bisa mengekspor barang atau produk kita dijual ke luar negeri,” ungkapnya.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com