Untuk keselamatan, mobil listrik Suryawangsa ini juga coba dilengkapi dengan piranti sensor anti-ngantuk bagi pengemudi. Bentuknya bisa berupa getaran di setir atau bunyi kejut, yang akan menyala saat pengemudi lelah. Piranti ini sedang dikembangkan program keahlian Mekatronika yang ada di SMK MUTU tersebut.
Diperkirakan, nilai investasi pembuatan Suryawangsa ini hampir Rp 100 juta. Tetapi, ini lebih efisien dibanding untuk project edisi sebelumnya, terlebih Suryawangsa seri perdana.
“Untuk eksperimennya, pembiayaan besar juga karena kelangkaan komponen mesin yang sebagian besar harus didatangkan secara impor,” tandasnya.
Yang sulit dan mahal, yaitu panel solar cell dan komponen perlengkapan lainnya. Sekarang ini, menurut Muhtadi, untuk komponen bahan kendaraan listrik lebih mudah didapat dan banyak keuntungan dari kapasitasnya, dengan harga yang sama dibanding sebelumnya.
“Jadi sebelum dipakai dan dinaiki Presiden Jokowi saat akan membuka Muktamar Muhammadiyah di Surakarta, pihak PP Muhammadiyah dan Staf Kepresidenan meminta dilakukan test drive Suryawangsa ini sebelum dipakai Presiden beserta Ibu Negara,” pungkasnya.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com