Inovasi unggul lain yang dikembangkan, adalah sistem pendingin anti-freon. Sehingga, tidak butuh aktivitas yang bisa merusak lingkungan saat pengisian maupun pengeluaran udara dinginnya.
Sebaliknya, lanjut Muhtadi, pendingin mobil diterapkan lebih menggunakan piranti thermo-electric, yang bisa menghasilkan dingin seperti halnya cara kerja dispenser.
“Sistem thermo-electric ini diterapkan, satu bisa dipakai untuk mendinginkan mesin, juga bisa menghasilkan dingin pada kabin. Ini lebih ramah lingkungan (daripada freon),” jelasnya.
Sistem kerja sistem pendingin ini, menurutnya menerapkan semikonduktor, yang jika dialiri listrik, bisa menghasilkan dingin yang disimpan dalam tabung. Dan, ketika diberi dorongan udara dari kipas angin, bisa menghembuskan dingin.
Untuk kenyamanan penumpang, pada kursi duduk. Dengan menggunakan shock breaker yang bagus. Namun, diakuinya belum sampai pada air suspensi dengan kerja hidrolik seperti halnya mobil mewah yang sudah ada.
Menurut Muhtadi, pengerjaan assembling (perakitan), 35 sampai 40 persen memasang komponen jadi. Namun, selebihnya dibuat sendiri dari nol.
Pengerjaannya melibatkan siswa, guru, tenaga teknis laboran, juga sumbangsih alumni yang sudah berpengalaman kerja di bengkel-bengkel ternama, seperti dalam variasi mobil dan untuk painting.
“Dua pekan, kami fokus pada pengerjaan bodi mobil. Selanjutnya, tinggal memastikan pada mesin sampai uji coba test-drive,” ungkapnya.
Rekayasa teknologi mesin yang diterapkan pada mobil listrik Suryawangsa 2 ini hampir sama dengan seri sebelumya, yakni Suryawangsa 1 dan 3 yang dinaiki Ibu Iriana Joko Widodo.
Pada Suryawangsa Seri 2 yang dibuat pada 2014 lalu dan sempat ujicoba jalan sepanjang Indramayu sampai Cirebon, dengan jarak 100 kilometer lebih, lalu kembali dari Menteng, Jakarta sampai Malang.
Mobil listrik ini sempat dilaunching Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua PP Muhammadiyah, Prof Dien Syamsudin. Ketika dijalankan di siang hari, panel surya solar cell bisa sumbang sampai 20 persen konsumsi energi bagi mesin motor.
“Jadi, mobil Suryawangsa ini, sustainability (ketangguhan) mesin dan teknologinya tidak diragukan. Sudah diujicoba di jalan, di tanjakan dan turunan,” terang Muhtadi.