BERITABANGSA.COM-JOMBANG – Mahasiswa dan perpustakaan. Ruangan lantai 2 gedung Islamic Center Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang, patut diperhatikan, Sabtu, (29/10/2022) siang.
Betapa tidak, puluhan mahasiswa Unipdu ini sedang asyik duduk di kursi, rapi. Semuanya memegang buku. Tidak ada satu pun yang bersuara. Mereka sedang berselancar dengan buku yang dibacanya.
Benar. Ruangan itu adalah salah satu ruangan Perpustakaan kampus tertua di Jombang ini. Di sudut lain ada petugas sedang berbenah. Puluhan pemuda tadi duduk di kursi, di hadapannya ada minuman segar dan aneka cemilan.
Ananda, satu dari mereka melempar senyuman sambil menutup buku. Gadis 19 tahun ini ganti mengetik. Kadang mata menerawang. Ya.. Dia sedang berlatih menulis cerita pendek.
Di akhir pekan ini dia manfaatkan bersantai dengan buku bacaan dan melanjutkan menulis cerpen nya.
“Siang gini ngapain keluar juga, panas cuacanya. Jadi saya ke perpustakaan, lebih bermanfaat dan nyaman. Faktanya tadi bisa bertemu teman, diskusi, baca buku memperkaya kosa kata, dan melanjutkan menulis cerpen,” akunya.
Ada belasan orang temannya di perpustakaan itu. Mulai dari sekadar membaca buku, mengerjakan tugas, hingga diskusi ringan.
“Bagus sih, kalau mayoritas mahasiswa seperti ini. Karena apa ya, membaca dan berkarya itu sangat penting. Setiap orang akan menemukan yang diinginkan dari bacaan, lalu sharing dengan sejumlah orang. Seperti teman-teman tadi, ada yang baca-baca buku ilmiah lalu diskusi,” katanya.
Bagi perempuan asal Desa Kwaron, Kecamatan Diwek, Jombang itu, ribuan buku di perpustakaan sudah lengkap mulai dari novel, ilmiah, sastra, dan politik.
“Bagus- bagus bukunya, tapi aku sih lebih sering bawa buku dan laptop sendiri. Kalau soal buku di sini banyak, ada sekitar seribuan. Kalau di akhir pekan gini, pengunjungnya sedikit. Kalau hari aktif itu, banyak,” tandasnya.
Pengunjung lain , Anyndia. Mahasiswi ini serius fokus di hadapan sejumlah orang. Tangannya sesekali menunjuk sudut perpustakaan setempat.
Gadis asal Kecamatan Kudu, Kabupaten Jombang ini, ternyata sedang mempersiapkan acara yang akan menempati perpustakaan, sekalian gladi bersih.
“Kalau sekarang kebetulan mempersiapkan acara untuk besok, mahasiswa ngobrol pintar dengan sastrawan,” katanya.
Dia mengaku di tiap akhir pekan lebih memilih membagi waktu rebahan, produktif, dan wisata.
“Di Sabtu pagi – siangnya, saya bersama teman organisasi lebih sering menghabiskan waktu dengan membaca lalu diskusi,” tukasnya.
Dia merasakan lebih asyik mengisi akhir pekan dengan kesibukan. Dia berasumsi aktivitas saat ini sebagai modal menuju kesuksesan di masa depan.
“Malah aku senang, sibuk begini. Pun kalau tidak ada acara di organisasi, kadang bawa laptop liat film di perpustakaan, setelah itu dianalisis bersama dan dijadikan tulisan. Baru kalau sudah mau sore, pulang dan waktunya santai atau jalan,” paparnya.
Sementara ini dia tidak kepikiran mau jadi apa, yang penting katanya banyak baca, karya, wawancara, dan relasi.
“Soal ke depan mungkin akan terarah dari apa yang dilakukan sekarang. Misalnya acara besok ini banyak manfaat, bisa kenal narasumber sastrawan, bahkan ilmu pengetahuan,” pungkasnya.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com