Pendidikan

4 T Konsep Pendidikan Pondok Jurus Ampuh Hadapi Era Disrupsi

85
×

4 T Konsep Pendidikan Pondok Jurus Ampuh Hadapi Era Disrupsi

Sebarkan artikel ini
4T
Gubernur Khofifah saat di Pondok Pesantren Al Fatah

BERITABANGSA.COM-SIDOARJO– Ada empat jurus mengajar para santri di lingkungan Pondok Pesantren jika diterapkan akan bisa menghadapi era disrupsi informasi karena terbentuk manusia berakhlaq, pintar dan benar.

Empat jurus itu adalah 4 T. Yang antara lain ta’lim (pengajaran), tadris (pembelajaran), ta’dib (kesantunan) dan tarbiyah (pengasuhan).

Demikian diungkapkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa usai meresmikan gedung asrama putra di Pondok Pesantren Al Fattah, Sidoarjo, Minggu, (9/10/2022).

Ketika pesantren berbasis asrama, maka tarbiyah atau proses pengasuhan bisa berjalan lebih intens.
Kemudian Ta’dib, atau proses keberadaban atau kesantunan bisa dijaga, diintroduksi dan diamalkan secara lebih intens.

“Ketika ada profesional dari berbagai sektor maka penguatan sisi kesantunan atau keberadaban penting. Termasuk kekuatan dari pengasuhan,” ujarnya.

Empat T ini jika dikemas bagus akan dapat menghadirkan Islam rahmatan lil alamin. Artinya, Islam yang meneteskan dan menyemai damai dan kasih bagi seluruh alam, atau membangun hubungan harmoni antara manusia dengan manusia serta manusia dengan alam.

“Menyemai kasih bagi lingkungan hidup berarti tidak merusak lingkungan. Semisal zero emisi, maka bagaimana hubungan antara manusia dengan alam itu bisa dibangun,” urainya.

Di pesantren, ada hubungan antara manusia dengan Allah serta hubungan antara manusia dengan manusia telah kuat. Tinggal bagaimana membangun keseimbangan menguatkan hubungan antara manusia dengan alam.

Khofifah menekankan pentingnya membangun hubungan manusia dengan manusia dengan penuh kasih sehingga jauh dari kekerasan.

Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Al Fatah Muhammad Fauzan berharap, pesantren menjadi lembaga pelopor yang menerapkan nilai-nilai rahmatan lil alamin.

Dengan mengedepankan akhlak maka kekerasan tidak akan terjadi di lembaga pendidikan dan di rumah tangga.

“Dengan dukungan SDM dan sarana prasarana dari Pemprov Jatim kita akan bisa mewujudkan hal tersebut,” ujarnya.

Sementara Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya, Sukadiono, mengatakan pembelajaran akhlak juga harus ditanamkan kepada para santri di pesantren.

“Tidak hanya mengajar saja tetapi implementasi santri-santri menjadi pribadi yang membawa rahmat, dapat menyatu dengan sesama manusia dan alam,” jelasnya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com

>>> Ikuti saluran whatsapp beritabangsa.id
Example 468x60Example 468x60Example 468x60 Example 468x60