BERITABANGSA.COM-SURABAYA– Forum Komunikas Pendidikan Alquran Indonesia (FKPQI) menggelar Festival Anak Shalih Indonesia (FASI) pada Minggu (02/10/2022) di Pondok Pesantren Terpadu Daarul Muttaqien Jalan Manukan Tama nomor 201-203, Surabaya.
Acara yang digelar tiap tahun ini merupakan ajang pencarian bakat untuk anak usia dini. Bagi peserta yang mendapatkan juara sesuai bakatnya akan diikutsertakan dalam kejuaraan ke tingkat selanjutnya mewakili Kecamatan Tandes.
Menurut Ketua FKPQI Kecamatan Tandes, Nur Kholil, ada beberapa lomba yang digelar, diantaranya, Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ), Tahfidz, Pildacil, Selawat Al-Banjari, Kaligrafi, cerdas Cermat, Tartil dan Tahfiz juz 1-5 serta Tahfiz juz 30.
Nur Kholil mengaku kaget dan senang, karena jumlah peserta di luar ekspektasi panitia. Hal ini menunjukkan minat dari anak-anak semakin besar.
“Dan inilah yang memang kami harapkan,” ungkap Nur Kholil saat dikonfirmasi Beritabangsa.com.
Ia menyebut, lomba ini bertujuan untuk membentuk karakter anak yang Qur’ani, dan mempunyai skill yang mumpuni di masa mendatang.
“Anak-anak ini merupakan calon pemimpin Bangsa, terlebih agama, jadi dari sejak usia dini mereka harus kita berikan pemahaman keagamaan yang kokoh,” jelasnya.
Namun, lanjutnya, peran orang tua juga sangat berpengaruh dalam membentuk karakter anak itu sendiri.
Guna mewujudkan hal tersebut, imbuh Nur Kholil, PAC FKPQI Kecamatan Tandes, rutin menggelar FASI sebagai bentuk kepedulian terhadap perkembangan anak-anak Indonesia.
Dikatakannya, dengan FASI, ia dan para orang tua menjadi mengerti bakat dan kemampuan sebenarnya yang ada pada anak mereka.
“Akhirnya, tinggal mengarahkan dan memberikan dorongan untuk kepada si anak tersebut,” jelasnya.
Sukardi, salah satu orang tua peserta mengaku senang dengan adanya lomba ini, ia berharap anaknya yang ikut dalam lomba kaligrafi bisa menyalurkan bakatnya.
“Syukur-syukur kalau bisa menang,” ucapnya pada Beritabangsa.com.
Dari pantauan Beritabangsa.com, tampak di semua ruangan dan di Masjid dipenuhi dengan para peserta dan didampingi oleh juri yang sudah ahli dalam bidangnya.
Ajang FASI ini terbilang ketat dan disiplin dalam menerapkan aturan dan tata tertib lomba.
Terbukti, para orang tua tidak diperbolehkan menemani sang anak, walaupun hanya sekadar mendampingi.
“Kita benar-benar mengajarkan kemandirian dan tanggung jawab kepada peserta,” ujar Abd Somad selaku Ketua Pelaksana.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com