BERITABANGSA.COM– SURABAYA– Mundur dan molor. Begitulah proses penyidikan kasus dugaan penggelapan BBM Solar dari pemasok , PT Bahana Line dan Bahana Ocean Line, ke kapal Maratus Line, tertunda lagi.
Rabu (29/9/2022), dijadwalkan penyidik memeriksa jajaran direksi dan bos Bahana Line mengingat nama-nama mereka disebut di BAP. Sejauh mana keterlibatan saksi ini terkait praktik penggelapan BBM ke Meratus, menunggu hasil pemeriksaan.
Sayangnya tidak diketahu alasan ketidakhadiran saksi pemilik dan direksi Bahana Line ini ke Polda Jatim. Sejumlah pihak menutupi.
Penyidik tidak terbuka kepada pers, Direktur Reserse Kriminal Umum dan Kabid Humas Polda juga tertutup.
Kombes Pol Totok Suharyanto, Direktur Reskrimum juga membungkam saat ditanya. Tapi saat ditanya door stop oleh wartawan, mengatakan singkat.
“Kalau hadir hari ini yaa kita periksa,” ujar
Ada apa tertutup ?
Pengacara direksi Bahana Line Syamsul Maarif, juga bungkam. Anehnya, kuasa hukum ini hanya membaca kalimat pertanyaan konfirmasi wartawan. Terbukti centang dua biru tanda dibaca.
Dalam kasus ini penyidik berusaha memenuhi petunjuk Jaksa Penuntut Umum (JPU) yakni mengharuskan pemeriksaan Direksi PT Bahana Line dan PT Bahana Ocean Line karena disebut dalam BAP 17 tersangka, dan belum menyentuh sarana tongkang.
Pantauan di Mapolda Jatim tepatnya di Gedung Reskrimum tidak satu pun dari pemilik PT Bahana Line baik inisial FS, direksi ; RT, ST, HS, dan AAH yang datang memenuhi panggilan kedua penyidik Polda Jatim tersebut.
