Politik

Beredar Instruksi Larangan Pakai Atribut NU di Festival Akbar Gus Muhaimin

61
×

Beredar Instruksi Larangan Pakai Atribut NU di Festival Akbar Gus Muhaimin

Sebarkan artikel ini
Surat instruksi
Surat Instruksi PCNU Sidoarjo terkait larangan menggunakan atribut NU dalam kegiatan Politik

BERITABANGSA.COM-SIDOARJO- Menjelang festival akbar Gus Muhaimin di Sidoarjo, Pimpinan Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Sidoarjo menginstruksikan kepada seluruh kader agar tak menggunakan atribut NU dalam kegiatan politik praktis partai.

Festival akbar Muhaimin Iskandar Ketua Umum PKB ini mendatangkan band-band papan atas di stadion Gelora Delta Sidoarjo, Sabtu (06/08/2022), bertema Gus Muhaimin Next Level 2024.

Scroll untuk melihat berita

Dalam surat instruksi itu, PCNU melarang memakai atribut NU di kegiatan politik bagi semua kader dan juga PC Banom dan MWCNU se Kabupaten Sidoarjo sesuai arahan PBNU.

“Sesuai arahan PBNU yang telah ditindaklanjuti dengan pengurus PCNU Sidoarjo, bersama pengurus Banom NU dan MWCNU se Cabang Sidoarjo, menginstruksikan kepada semua pengurus dan kader untuk tidak menggunakan nama dan atribut NU dalam kegiatan politik,” bunyi surat edaran tersebut.

Ketua PCNU Sidoarjo, KH Zainal Abidin, membenarkan adanya surat larangan penggunaan atribut NU dalam kegiatan politik.

“Saya kira dalam surat tersebut sudah cukup untuk dipahami,” katanya, melalui pesan WhatsApp, Jumat (05/08/2022).

Sementara Ketua DPC PKB Sidoarjo, H Subandi mengatakan jika NU bukan organisasi politik praktis dan tidak boleh digunakan atau dimanfaatkan untuk alat politik.

“Iya Mas sudah benar surat itu, NU ngak boleh dibuat alat politik. Alat politik NU yang PKB, khittahnya PKB NU Mas,” tegasnya.

Instruksi tersebut dikeluarkan oleh PCNU Sidoarjo, menindaklanjuti arahan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya meminta semua partai tak menggunakan Nahdlatul Ulama (NU) menjadi senjata berkompetisi politik.

Gus Yahya menyatakan, larangan itu berlaku untuk semua partai politik. Menurutnya, jika NU terus digunakan sebagai senjata politik, hal itu justru akan berdampak tidak baik.

“Jadi NU itu seluruh bangsa dan ndak (tidak) boleh digunakan sebagai senjata untuk kompetisi politik. Karena kalau kita biarkan terus-terus begini, ini tidak sehat,” kata Gus Yahya di Kantor PBNU, di Jakarta, Senin (23/05/2022) lalu.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *