Politik

Komisi X Bekali Pelaku Ekonomi Kreatif di Probolinggo

67
×

Komisi X Bekali Pelaku Ekonomi Kreatif di Probolinggo

Sebarkan artikel ini
DPR RI
Moh Haerul Amri Anggota DPR RI dari Komisi X, Fraksi Partai NasDem foto bersama dengan pelaku ekonomi kreatif di Probolinggo

BERITABANGSA.COM-PROBOLINGGO- Moh Haerul Amri Anggota DPR RI dari Komisi X, Fraksi Partai NasDem membekali pelaku ekonomi kreatif di Probolinggo dengan ilmu untuk mengembangkan destinasi wisata.

Hadir, di acara itu Erwita Danti, Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia Ekonomi Kreatif, Sugeng Wiyanto, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Probolinggo, Rika Apria Wijayanti, Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Probolinggo di Paseban Sena Ballrom Hotel dan Restoran, Kabupaten Probolinggo. Selasa (2/8/2022).

Scroll untuk melihat berita

Ketua DPP Partai NasDem Bidang Pemuda dan Olahraga, menjelaskan tentang peran penting dan fungsi keterlibatan pelaku ekonomi kreatif di depan ratusan peserta.

Salah satu destinasi wisata, yang dikembangkan dan menjadi keunggulan warga Probolinggo, yakni subsektor kuliner.

“Ada sesuatu yang penting dalam konteks subsektor kuliner, bagaimana lebih bagus, lebih indah, lebih menarik lagi untuk dikembangkan di Probolinggo. Salah satunya, Probolinggo yang berlimpah buah mangga, sumber rempah-rempah seperti bawang,” katanya.

“Jika potensi itu dikelola baik akan menjadi ciri khas Probolinggo, saya haqqul yakin wisata kuliner Probolinggo akan lebih semarak lagi dan itu bisa jadi tambahan penguatan bagi pelaku ekonomi kreatif,” imbuh Gus Aam, yang juga Sekretaris Jenderal DPP Garda Pemuda NasDem.

Mewakili warga Probolinggo dan Pasuruan di DPR-RI, DPR RI Komisi X itu mengusulkan kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk menjadikan Pasuruan dan Probolinggo sebagai wilayah strategis destinasi wisata di Jawa Timur, untuk menumbuhkan pelaku ekonomi kreatif.

Dia melihat ada tiga potensi besar yang harus dikembangkan oleh warga Probolinggo khususnya, itu menjadi jauh lebih bagus dan menarik bagi wisatawan yang berkunjung dan bisa jadi tulang punggung perekonomian Probolinggo.

“Ada tiga potensi besar yang harus kita kembangkan ke depan. Pertama, destinasi wisata alam salah satunya arung jeram dan segala sesuatunya di mana bagi pelaku ekonomi kreatif bisa mengembangkan ekonomi di sana dengan berjualan buah mangga dan lainnya. Jadi kalau ingin jauh lebih bagus lagi ya tentunya harus ada kesadaran antara warga dan dinas pariwisata dan juga stakeholder setempat,” jelas Gus Aam.

Kedua, wisata religi. Seperti yang diketahui, Probolinggo menjadi daerah yang tak hanya memiliki puluhan dan ratusan, bahkan ribuan objek wisata religi yang berbasis anfauhum linnas.

“Seperti makam mantan Bupati pertama dan seterusnya yang terletak di belakang Masjid Agung Kota Probolinggo yang menjadi pejuang founding fathers. Selain itu ada Buju’ yang terletak di bukit bentar, dan situs Minak Jinggo,” urai DPR RI Komisi X itu.

Setelah sekian perjalanan, pihaknya mengumpulkan beberapa referensi ilmiah untuk mendapatkan informasi yang valid soal wisata religi, di antaranya yang membuatnya bergerak untuk memperjuangkan adalah sarana fasilitas yang kurang memadai.

“Saya bersama kementerian pariwisata berkomitmen untuk lakukan renovasi fasilitas yang layak huni,” ujar Haerul Amri.

Ketiga Wisata Budaya. Gunung Bromo, saat ini menjadi wisata skala prioritas nasional. Harus menjadi kesadaran bersama untuk menjaga kebudayaan dan konservasi lingkungan tersebut.

“Selanjutnya yang saya perjuangkan bukan hanya soal objek wisatanya, tapi juga konservasi lingkungannya,” tandas Wakil Ketua Umum GP Ansor.

Selain itu, ia juga membandingkan dengan objek wisata nasional di Candi Borobudur, beberapa bulan yang lalu terjadi situs-situs yang rusak akibat wisatawan yang kurang memperhatikan konservasi alamnya.

Gus Aam begitu sangat antusias dan peduli terhadap konservasi lingkungan. Baginya sesuatu yang mutlak untuk menjaga kebudayaan konservasi agar keberlanjutan kelestarian lingkungan dan bisa menjaga kearifan lokal agar menjadi simbol sebagai warga negara Indonesia.

“Saya berharap bagi pelaku ekonomi kreatif utamanya, saling kooperatif dalam menjaga kelestarian, konservasi. Sebagai warga Probolinggo harus punya tanggung jawab bersama, siapapun wisatawannya, siapapun pelakunya ekonomi kreatifnya, yang terpenting adalah konservasi dan kearifan lokalnya harus dijaga,” tegasnya.

“Saya yakin apabila kita semua ikut berpartisipasi secara serentak untuk menjaga konservasinya. Ini akan berakibat menumbuhkan ruang ruang kuliner yang bersih dan sehat. Dan apa yang jadi harapan kita semua bahwa ekonomi kreatif bisa tumbuh kembang di wilayah Probolinggo ke depan pasti terwujud,” tutup Mabinas PB PMII ini.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *