Kesehatan

FK Unusa Gelar Baksos Pengabdian Masyarakat Semesta

55
×

FK Unusa Gelar Baksos Pengabdian Masyarakat Semesta

Sebarkan artikel ini

BERITABANGSA.COM-SURABAYA- Sejumlah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), melakukan pemeriksaan kesehatan gratis, Minggu (19/06/2022) di Pondok Pesantren Al-Fitroh, Jalan Kedundung Lor nomor 99, Tanah Kali Kedinding, Kecamatan Kenjeran, Surabaya, pukul 09.30 WIB.

Tak kurang dari 20 mahasiswa semester 4 dan 5 serta didampingi oleh 7 Dosen FK Unusa, fokus penyuluhan tanaman herbal dan khasiatnya di hadapan puluhan santri setara SMP.

Scroll untuk melihat berita

Kegiatan lain, pemeriksaan kesehatan kepada seluruh pengurus dan pengajar di Pondok Pesantren ini yakni, tekanan darah, cek gula darah dan konsultasi gratis bagi.

Tak cukup pemeriksaan kesehatan gratis saja, tim FK Unusa juga memberikan obat-obatan dan vitamin bagi pengajar Ponpes Al-Fitroh ini.

Nur Aini, salah satu pengurus Pondok Pesantren ini, mengaku senang dengan adanya kegiatan ini. Menurutnya, ia bisa lebih hati-hati dalam menjaga pola makan dan pola tidur, sehingga kesehatannya terjaga dan stabil.

“Terimakasih kami sampaikan pada FK Unusa, dengan ini kami lebih mengerti tentang kondisi kesehatan kami sendiri,” tuturnya saat dikonfirmasi Beritabangsa.com.

Sementara itu, Dr Handayani, Dekan di FK Unusa, yang mendampingi para mahasiswa, di samping untuk melatih mahasiswa agar bisa mandiri juga kelak bisa menjadi lulusan yang unggul, terpercaya, profesional, berjiwa wirausaha dan berkarakter Islami.

“Salah satunya adalah bekerjasama dengan beberapa pondok pesantren yang ada di Jawa Timur,” paparnya.

Dikatakan, beberapa Pondok Pesantren yang sudah bekerjasama dengan FK Unusa diantaranya adalah, Ponpes Al-Hikam dan Hidayatullah di Bangkalan, Sunan Drajat, Lamongan, Pondok Pesantren Genggong, Probolinggo, Amanatul Ummah, Mojokerto dan Tebu Ireng, Jombang.

Tidak menutup kemungkinan, lanjut Handayani, pihaknya akan terus menjalin MoU ke seluruh pondok pesantren yang ada di Jawa Timur.

Disinggung terkait kegiatannya yang terkesan fokus ke dunia pesantren, Handayani menanggapi, bahwa pondok pesantren adalah potret miniatur dari masyarakat dan pihaknya juga ingin menghilangkan mindset, bahwa pesantren itu kuno, kumuh dan terbelakang.

“Njenengan lihat saja kondisi Pondok Pesantren ini, sangat Asri, penuh kekeluargaan dan kesan modernnya juga dapat toh,” pungkasnya sembari tersenyum.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google Beritabangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *