BERITABANGSA.COM-LAMONGAN- Daerah sentra tanaman pangan seperti padi, jagung, dan kedelai, Kabupaten Lamongan mengembangkan hortikultura, salah satunya buah melon.
Meski cuaca ekstrem, produksi melon 2022 ini sedikit berkurang, namun tekad petani bercocok tanam melon di Lamongan patut diacungi jempol.
“Luar biasa, walaupun di tengah cuaca ekstrem, petani Pangkatrejo ini masih bisa profit, per 1 hektare tembus Rp 27 juta,” ujar Pak Yes, sebutan akrab Yuhronur Efendi di sela Festival dan Panen Melon Megilan di Dusun Slempit Desa Pangkatrejo Kecamatan Sugio, Kamis (2/6/2022).
Yuhronur menuturkan, pertanian hortikultura ini bisa jadi salah satu alternatif pilihan pertanian dengan sistem irigasi tadah hujan.
Bahkan di beberapa wilayah seperti Brondong, meski tak memiliki lahan Melon seluas di daerah Sugio, petani Melon memilih memakai green house.
“Kemarin kita panen di Brondong malah tidak di lahan yang seluas, namun memakai lahan green house. Karena tekad kuat bercocok tanam Melon. Alhamdulillah hasilnya cukup memuaskan, artinya di beberapa tempat di Lamongan ini sudah banyak produksi Melon, khususnya hortikultura ini yang rata-rata berhasil dan bisa dipanen dengan baik, salah satu contohnya ada di Pangkatrejo ini,” bebernya.
Terkait pemasaran, di Pangkatrejo ini tidak menemui kendala. Untuk itu, ke depan Pak Yes akan mensupport dan memfasilitasi agar produksi Melon di Lamongan ini semakin baik.
“Bahkan nanti bisa menjadi branding hortikultura Lamongan adalah Melon. Ayo terus ditingkatkan ini bareng-bareng pemerintah,” imbuhnya
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Sukriyah menjelaskan, untuk Melon di Kabupaten Lamongan 2022 sampai Mei 2022 mencapai 61 hektare dengan luas panen 38 hektare dan produksi 1.689 kuintal, dengan rata-rata produktivitas 44,46 kuintal per hektare.
Sedangkan khusus di Desa Pangkatrejo terdapat 23 hektare dengan varietas Pertiwi yang sudah panen. Dalam setahun, tanaman Melon dapat dipanen 4 kali.
Sukriyah menambahkan, secara analisa usaha tani dengan biaya modal sekitar 63 juta per hektare dengan harga jual per kilogram saat panen 5 ribu dan produksi per hektare rata-rata 20 ribu kilo dapat menghasilkan sekitar 100 juta per hektare, jadi ada untung kurang lebih 37 juta sekali panen.
“Saat ini produksi Melon memang kurang karena cuaca. Namun produk melon ini sangat menjanjikan, salah satunya tanaman buah yang semua lini menyukai,” pungkasnya.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google Beritabangsa.com